Gerakan Anggota Tata Surya
Anggota Tata Surya bergulir matahari memiliki dua gerakan yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi, yaitu gerak tubuh langit di mengorbit porosnya. Periode rotasi adalah waktu yang digunakan untuk satu rotasi. Sementara Revolusi, yang gerak tubuh langit di mengorbit matahari. Periode revolusi adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu revolusi.
Di bawah ini dibahas beberapa teori tentang gerak benda langit.
1. Teori geosentris
Teori ini dinyatakan oleh Claudius Ptolemaeus (di AD abad ke-2), yang menyatakan: ". Semua badan celestrial beredar mengorbit bumi, posisi bumi di luar angkasa adalah pusat sirkulasi"
2. Teori heliosentris
Hal ini dinyatakan oleh Nicholas Copernicus, dari bahasa Jerman (1472-1543) yang menyatakan: ". Tidak bumi adalah pusat peredaran benda langit, namun matahari adalah pusat peredaran benda langit"
Teori ini ditemukan dalam buku berjudul: "De Revolutionimbus orbium coelestium". Karena teori itu, Copernicus diberikan julukan yang Bapak Perintis Astronomi Modern. Pendukung teori heliosentris antara lain adalah Galileo Galilei dan Issac-Newton (Pendiri teori gravitasi).
Isi teori gravitasi adalah sebagai berikut:
a. Setiap benda angkasa di alam semesta ini memiliki gravitasi.
b. Antara satu tubuh ke tubuh lain menarik satu sama lain.
c. Planet berputar matahari dan tidak keluar dari orbit mereka, karena adanya gaya gravitasi.
Anggota Tata Surya bergulir matahari memiliki dua gerakan yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi, yaitu gerak tubuh langit di mengorbit porosnya. Periode rotasi adalah waktu yang digunakan untuk satu rotasi. Sementara Revolusi, yang gerak tubuh langit di mengorbit matahari. Periode revolusi adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu revolusi.
Di bawah ini dibahas beberapa teori tentang gerak benda langit.
1. Teori geosentris
Teori ini dinyatakan oleh Claudius Ptolemaeus (di AD abad ke-2), yang menyatakan: ". Semua badan celestrial beredar mengorbit bumi, posisi bumi di luar angkasa adalah pusat sirkulasi"
2. Teori heliosentris
Hal ini dinyatakan oleh Nicholas Copernicus, dari bahasa Jerman (1472-1543) yang menyatakan: ". Tidak bumi adalah pusat peredaran benda langit, namun matahari adalah pusat peredaran benda langit"
Teori ini ditemukan dalam buku berjudul: "De Revolutionimbus orbium coelestium". Karena teori itu, Copernicus diberikan julukan yang Bapak Perintis Astronomi Modern. Pendukung teori heliosentris antara lain adalah Galileo Galilei dan Issac-Newton (Pendiri teori gravitasi).
Isi teori gravitasi adalah sebagai berikut:
a. Setiap benda angkasa di alam semesta ini memiliki gravitasi.
b. Antara satu tubuh ke tubuh lain menarik satu sama lain.
c. Planet berputar matahari dan tidak keluar dari orbit mereka, karena adanya gaya gravitasi.
Merkurius
Merkurius (0,4 SA
dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055
massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di
samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes,
kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.[26] Atmosfer Merkurius yang hampir
bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena
semburan angin surya.[27] Besarnya inti besi dan tipisnya
kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa
lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan
perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.[28][29]
Venus
Venus (0,7 SA dari Matahari) berukuran
mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi,
planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi,
atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini
lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi.
Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu
permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah
kaca yang terkandung di dalam atmosfer.[30] Sejauh ini aktivitas geologis
Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet
yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari
gunung berapi.[31]
Bumi
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet
bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki
aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup.
Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga
merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer
bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh
keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.[32] Bumi
memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari
planet kebumian di dalam Tata Surya.
Mars
Mars (1,5 SA dari Matahari) berukuran
lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki
atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang
dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles
marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai
baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya
besi.[33] Mars mempunyai dua satelit alami
kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.[34]
Yupiter
Yupiter (5,2 SA),
dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet
lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan
timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita
pita awan dan Bintik Merah Raksasa.
Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa
menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti
yang panas.[44] Ganymede, yang merupakan satelit
terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
Saturnus
Saturnus (9,5 SA)
yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan
Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar
60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau
95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di
Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang
belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis,
meski hampir terdiri hanya dari es saja.[45] Titan berukuran lebih besar dari
Merkurius dan merupakan satu-satunya
satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali
massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar.
Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan
bujkuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini
memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya
sedikit memancarkan energi panas.[46] Uranus memiliki 27 satelit yang
diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
Neptunus
Neptunus (30 SA)
meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga
membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak
sebanyak Yupiter atau Saturnus.[47] Neptunus memiliki 13 satelit
yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya
aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair.[48] Triton adalah satu-satunya
satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga
didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus.
Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
Pengertian Rotasi bumi adalah
perputaran bumi pada sumbunya. Bumi dapat berputar karena disebabkan oleh
adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi
bumi. Sedangkan pengertian revolusi bumi adalah gerakan
berputarnya bumi mengelilingi matahari. Baik rotasi bumi maupun revolusi bumi
arahnya dari barat ke timur. Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik,
selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 360 bujur
selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian,
tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit.
Jika kita mengamati atau melihat matahari dari
bumi tempat kita berpijak, maka matahari tampak terbit dari timur , melintas di
atas langit, kemudian terbenam di barat. Pada malam harinya bintang juga
terlihat serupa, dari timur ke barat. Sebelum abad ke-16 banyak orang
mempercayai bahwa bumi tidak berputar, matahari dan bintang-bintang lainnya lah
yang mengelilingi bumi. Namun setelah itu manusia mulai paham bahwa bumi yang
berotasi atau berputar pada porosnya hari demi hari, karena rotasi inilah maka
matahari dan bintang-bintang lainnya di langit tampak bergerak dari timur ke
barat.
Penanggalan
Bulan mengelilingi bumi dalam waktu sekitar 27 hari. Diperlukan waktu 29 hari atau satu bulan jawa untuk menyelesaikan seluruh fase penampakan bulan. Setiap kali tiba masa bulan baru, bulan tampak gelap kelam. Lalu tampak semburat sabit tipis yang menyorot dari salah satu sisi. Tembereng terang ini terus meluaskan wajahnya, hingga suatu saat tampak bulat purnama. Setelah itu cahaya bulan kembali menyempit, sampai akhirnya menjadi tipis lagi.
Bulan mengelilingi bumi dalam waktu sekitar 27 hari. Diperlukan waktu 29 hari atau satu bulan jawa untuk menyelesaikan seluruh fase penampakan bulan. Setiap kali tiba masa bulan baru, bulan tampak gelap kelam. Lalu tampak semburat sabit tipis yang menyorot dari salah satu sisi. Tembereng terang ini terus meluaskan wajahnya, hingga suatu saat tampak bulat purnama. Setelah itu cahaya bulan kembali menyempit, sampai akhirnya menjadi tipis lagi.
Gejala pasang-surut dan gerhana
Ketika bulan mengedari bumi, gaya gravitasi bulan menarik air laut. perubahan tinggi muka air laut dinamakan pasang surut. Matahari juga ikut memicu gejala pasang surut. Variasi pasang surut terbesar terjadi ketika matahari dan bulan terletak segaris dengan bumi.
Ketika bulan mengedari bumi, gaya gravitasi bulan menarik air laut. perubahan tinggi muka air laut dinamakan pasang surut. Matahari juga ikut memicu gejala pasang surut. Variasi pasang surut terbesar terjadi ketika matahari dan bulan terletak segaris dengan bumi.
Pada saat bumi berada di antara matahari dan
bulan, bayangan bumi jatuh ke atas permukaan bulan. Gerhana matahari terjadi
ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari. Walaupun jari-jari (radius)
bulan hanya 1/400 jari-jari matahari, bulan terletak pada jarak 1/400 dari
jarak matahari ke bumi sehingga gerhana matahari total dapat terjadi.
Revolusi
Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari
pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.waktu 365¼ atau satu tahun surya disebut
kala revolusi bumi. Ternyata poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang
ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap
matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara
dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Revolusi ini menimbulkan
beberapa gejala alam yang berlangsung secara berulang tiap tahun diantaranya
perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim,
dan perubahan penampakan rasi bintang, serta kalender masehi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar