Laman

Selasa, 21 Mei 2013

Contoh Latar Belakang

latar belakang.
 
             Perkembangan dunia komputer telah mencapai perkembangaan yang sangat mengagumkan. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah dikendalikan oleh komputer. Pekerjaan-pekerjaan yang dahulu membutuhkan banyak tenaga manusia, sekarang telah tergantikan oleh mesin, yang kesemuanya itu dikendalikan oleh komputer. Semua yang ingin diketahui oleh manusia, semua ada di dalam komputer.
           Sama seperti bidang yang lain, komputer juga amat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Bahkan komputer telah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Banyak pekerjaan di dunia pendidikan yang dapat dibantu pekerjaannya oleh komputer. Mengetik, berhitung, mencari materi pelajaran dari internet, dan pekerjaan lainnya, telah menjadi menu rutin komputer di sekolah-sekolah.
          Dalam bidang pengajaran, komputer memungkinkan untuk terselenggaranya proses belajar mengajar jarak jauh, atau pembelajaran tanpa tatap muka. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang
dibayangkan. Pengajar dalam hal ini, guru yang menguasai materi pelajaran, sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran dalam komputer, sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran (Ouda Teda Ena. 2001:2). Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya dibutuhkan suatu kerja sama yang baik antara pengajar dengan ahli komputer. Ahli komputer bertugas membuat suatu program yang mudah digunakan, dengan perangkat lunak
tertentu, yang akan memudahkan pengajar merealisasikan ide-idenya sesuai dengan materi pelajaran yang dikuasainya ke dalam komputer. Khairul Basar (2004:1) mengatakan bahwa jika ditanyakan kepada siswa sekolah menengah di Indonesia tentang pelajaran apa yang dianggap paling sulit, umumnya sebagian besar menjawab fisika. Hal ini dikarenakan selain materi dalam mata pelajaran tersebut sulit dipahami, terkadang juga penyampaian materi oleh guru kurang menarik perhatian siswa. Padahal pelajaran ini merupakan pelajaran yang harus dipahami bukan hanya dihapalkan. Khairul Basar mengatakan bahwa pengajar fisika di sekolah lebih sering membahas teori dari buku pegangan yang digunakan, kemudian
memberikan rumus-rumusnya lalu memberikan contoh soal. Akibatnya ilmu
fisika terreduksi menjadi bacaan dan siswa hanya dapat membayangkan. Jika
fenomena fisis yang sedang dibahas telah pernah dialami oleh siswa mungkin
siswa akan dapat merekonstruksinya kembali menjadi pemahaman yang lebih
baik (2004:2).
Sudah menjadi pendapat umum bahwa fisika merupakan salah satu
pelajaran yang kurang diminati (Afrizal Mayub, 2005:2). Salah satu
penyebabnya adalah fisika banyak mempunyai konsep yang bersifat abstrak
sehingga sukar membayangkannya. Oleh sebab itu, banyak siswa yang
langsung saja bekerja dengan rumus-rumus fisika, tanpa mencoba berusaha
untuk mempelajari latar belakang falsafah yang mendasarinya.
Bila saja konsep-konsep yang bersifat abstrak itu dapat dibuat menjadi
nyata sehingga mudah ditangkap oleh pancaindra, maka masalahnya akan
sangat berbeda. Dalam usaha ke arah itu, maka mata pelajaran fisika
didampingi dengan praktikum fisika, namun tidak semua masalah fisika dapat
disimulasikan di laboratorium, lebih lagi penggunaan laboratorium terbatas
hanya di sekolah 
Fisika merupakan suatu ilmu yang empiris. Pernyataan-pernyataan
fisika harus didukung oleh hasil-hasil eksperimen. Hasil eksperimen juga
digunakan untuk eksplorasi informasi-informasi yang diperlukan untuk
membentuk teori lebih lanjut (Sutrisno, 1993 dalam Mayub, 2005). Teori dan
eksperimen dalam fisika merupakan lingkaran yang tak berkesudahan. Pada
dasarnya fisika merupakan abstraksi terhadap berbagai sifat alam dalam wujud
konsep-konsep yang merupakan hamparan realitas. Kekhususan fisika
dibanding dengan ilmu lainnya adalah sifatnya yang kuantitatif, yaitu
penggunaan konsep-konsep dan hubungan antara konsep yang banyak
menggunakan perhitungan matematis.
Ketiga sifat ini, yaitu abstraksi, empiris dan matematis membuat
komputer banyak berperan dalam fisika untuk berbagai keperluan, karena
tidak semua konsep fisika dapat dieksperimenkan di laboratorium. Disamping
itu ada konsep fisika yang kurang efisien bila dilakukan analisis. Komputer
dapat membuat konsep-konsep yang abstrak menjadi konkret dengan
visualisasi statis maupun dengan visualisasi dinamis (animasi). Selain itu,
komputer dapat membuat suatu konsep lebih menarik sehingga menambah
motivasi untuk mempelajari dan memahaminya.
Kekuatan komputer sebagai sarana pengembangan fisika adalah
dimungkinkannya dibuat sistem multimedia yang interaktif, sehingga
pengguna dapat bersifat aktif. Pengguna aktif di sini diartikan adanya
mekanisme yang memungkinkan pengguna memegang inisiatif dalam
mempelajari fisika, bukan sekedar reaktif terhadap prompt yang diberikan
oleh komputer (Sutrisno, 1993 dalam Mayub, 2005). Komputer juga
memungkinkan adanya individualisasi dalam belajar fisika sehingga materi
ajar dan latihan dapat disusun sesuai dengan model perkembangan pengguna.
Dalam fisika ada dua gejala yang dapat divisualisasikan, yaitu (1) yang
berkaitan dengan gerak seperti mekanika, gelombang, gerak elektron dan
sebagainya; (2) yang tidak berkaitan dengan gerak seperti garis gaya listrik,
pola interferensi, difraksi, dan lain sebagainya.
Visualisasi yang berkaitan dengan gerak disebut animasi, sedangkan
yang tidak bergerak dinamakan visualisasi. Mengingat fisika merupakan
konsep-konsep yang relatif abstrak, maka animasi terhadap konsep yang
abstrak akan dapat membantu memudahkan penyerapan fisika oleh pengguna.
Mengingat pentingnya pengertian suatu konsep dalam pembelajaran
fisika, maka animasi yang dapat menunjukkan gejala fisis perlu diutamakan
tanpa mengabaikan proses lainnya. Oleh sebab itu, media pembelajaran
berbasis multimedia yang ideal harus mampu berfungsi sebagai media
presentasi informasi dalam bentuk teks, grafik, simulasi, animasi, latihanlatihan,
analisis kuantitatif, dan umpan balik langsung.
Saat ini ada beberapa bahasa pemrograman dan program aplikasi yang
dapat diperguanakan untuk membuat program animasi seperti pemrograman
Pascal, C, C++, Fortran, Basic, Flash dan lain-lain.
Salah satu cabang ilmu fisika yang memerlukan visualisasi dalam
pembelajarannya adalah bab gerak, khususnya lagi bidang kinematika. Karena
dalam kinematika, gejala fisis yang ada sulit disimulasikan di laboratorium,
maka perlu divisualisasikan secara dinamis (animasi) agar lebih mudah
dipahami. Salah satu bidang kinematika yang dapat divisualisasikan secara
dinamis adalah kinematika gerak lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar